Jumat, 15 Oktober 2010

Penulis yang Bunuh Diri

Penulis, ternyata profesi ini dapat menyebabkan munculnya beberapa penyakit bahkan ada di antaranya yang berujung pada kematian. Tidak peduli apakah ia penulis buku atau hanya menulis di blog, seperti saya ini. Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang sering menjangkiti para penulis, seperti yang penulis kutip dari kompasiana, disusul kemudian daftar beberapa penulis terkenal yang terjangkit penyakit ini, dan berakhir "suicide"


1. Insomnia
Karena inspirasi biasanya datang di malam hari (kayak kuntilanak aja).  Insomnia kronis adalah tidur kurang dari 3,5 jam (wanita), dan 4,5 jam (laki-laki). Jika insomnia ini disembuhkan dengan pil tidur, kebanyakan pil juga penyebab kematian. Jadi gak diobatin salah, diobatin juga salah.


2. Depresi
Bisa timbul karena tulisan sudah ditunggu penerbitnya, atau tulisan tidak bisa selesai karena penulis lagi buntu. Dari data American Psychiatric Association, gejala depresi adalah kesedihan yang luarbiasa, kehilangan minat melakukan sesuatu, hilangnya berat badan, insomnia, kegelisahan bahkan ganguan pada psikomotorik, berkurangnya kemampuan berpikir, kehilangan nafsu/minat untuk menyantap hidangan, bahkan bisa menimbulkan bunuh diri. Malah depresi bisa menimbulkan alzheimer, yakni gangguan otak yang fatal ditandai hilangnya memori dan ketidakmampuan untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.


3. Tipes
Kebiasaan menulis dengan mengetik di keyboard dan memegang mouse kemudian sambil menyantap makanan secara bersamaan bisa mengakibatkan munculnya tipes. Kuman bersarang di usus halus, lalu menggerogoti dinding usus. Usus luka, dan jadi bolong.


4. Gangguan Mata
Jarak antara mata dan monitor komputer yang terlalu dekat, dan terus begitu setiap menulis, sering mengakibatkan munculnya beragam penyakit mata. Jika terus dibiarkan penyakit ini, juga akan merusak mata pencaharian. hehe.


5. Bunuh Diri
Menurut analisa Durkheim, bunuh diri yang dilakukan penulis didasari oleh adanya kebiasaan untuk menyendiri dan memutuskan ikatan sosial. Dalam proses penuangan imajinasi dan pengembangan kreatifnya ke dalam bentuk cerita, penulis sering mengasingkan diri. Obsesinya hanya memikirkan bagaimana alur cerita tulisannya sementara mereka berada di tengah-tengah orang banyak. Dan bahkan ada beberapa penulis yang benar-benar terlibat dengan tokoh atau cerita yang dia tulis sendiri. Artinya, ketika sang tokoh sedang mabuk, maka ia harus mabuk dahulu. Ketika sang tokoh mati, ia juga harus mati dulu. hahay...


6. Sindrom Selebritis
Istilah dari budayawan Kuntowijoyo. Karena sangat terobsesi menjadi penulis terkenal, segala cara dilakukan, dan mengarah ke cara-cara yang gila. Ih…gak gua banget yang ini. Bagi saya mah, di baca gak dibaca tulisan saya bodo amat. Yang penting saya nulis judulnya.


Nah, setelah membaca di atas, ini dia para penulis terkenal yang ternyata ditulari penyakit di atas.

Osamu Dazai
Bernama asli Tsusima Shuji ini lahir di Prefektur Aomori, 19 Juni 1909. Adalah penulis dari zaman Showa di Jepang. Selain dikenal mengarang cerita pendek dan novel dengan gaya autobiografi, Dazai juga pernah menulis naskah sandiwara Shin Hamlet (The New Hamlet) dan dongeng Otogizōshi (Fairy Tales). Novel perdananya pada tahun 1933, Gyakkō (Regression) dicalonkan sebagai penerima Penghargaan Akutagawa 1935. Dazai menulis dengan penuh senda gurau, ironi, kesedihan, hingga penghancuran diri, hingga dikelompokkan bersama Ango Sakaguchi dan Jun Ishikawa sebagai penulis dekaden "angkatan gesaku baru" dan buraiha.

Sejak masih di bangku kuliah, Dazai berulang kali mencoba bunuh diri atau bunuh diri bersama (shinjū). Pada 13 Juni 1948 di Mitaka Tokyo, ia tewas bunuh diri pada usia 38 thn, bersama Tomie Yamazaki kekasihnya, setelah menenggelamkan diri ke Sungai Tama, setelah karya terakhir Ningen Shikkaku dan Uotō, Kasus bunuh diri ini dijadikan bahan spekulasi khalayak ramai, mulai dari Tomie mengajak mati bersama, hingga dugaan keduanya bersandiwara tapi akhirnya benar-benar tewas. Jenazah mereka berdua ditemukan seminggu kemudian, 19 Juni 1948, bertepatan dengan hari ulang tahun Osamu Dazai ke-38. Hari ditemukannya jenazah Dazai disebut Ōtōki. Makamnya berada di Zenrin-ji, kota Mitaka, Tokyo.


Ryūnosuke Akutagawa
Lahir di Tokyo, 1 Maret 1892 , adalah sastrawan Jepang yang dikenal sebagai penulis novel pendek dan cerpen. Pada tahun 1935, Kan Kikuchi mengabadikan namanya untuk hadiah sastra Penghargaan Akutagawa. Ryunosuke berarti anak naga.
Sebagian besar karyanya berupa cerpen, seperti Imogayu, Yabu no Naka (Dalam Belukar ), Jigokuhen, dan Haguruma. Cerpen-cerpen tersebut diangkat dari kisah-kisah yang terdapat dalam naskah kuno seperti Konjaku Monogatarishū dan Uji Shūi Monogatari. Selain itu, Akutagawa juga menulis cerita untuk anak-anak, misalnya: Kumo no Ito (Jaring Laba-laba) dan Toshishun.

Akutagawa tidak pernah menulis novel panjang. Novel berjudul Jashūmon dan Rojō tidak pernah diselesaikannya. Akutagawa meninggal di usia muda di Tokyo, dini hari 24 Juli 1927 saat usia 35 tahun, setelah menyelesaikan penulisan Zoku Saihō no Hito. Akutagawa bunuh diri dengan menelan obat tidur dalam dosis fatal. Pesan terakhir yang ditinggalkan kepada sahabatnya berbunyi, "Hanya kegelisahan yang usulnya tidak jelas (Tada bonyarishita fuan).
Akutagawa meninggalkan putra sulung bernama Hiroshi Akutagawa yang nantinya menjadi aktor. Sementara itu, putra ketiga, Yasushi Akutagawa menjadi konduktor sekaligus komponis, sedangkan putra kedua, Takashi Akutagawa gugur dalam perang. Sampai hari ini, cerpen karya Akutagawa dicantumkan ke dalam buku teks sebagai bacaan untuk murid sekolah menengah di Jepang.



Virginia Woolf
Lahir 25 Januari 1882 dengan nama Adeline Virginia Stephen . Wanita ini adalah novelis Inggris yang dianggap salah satu tokoh terbesar sastra modernis dari abad 20. Sebutan sebagai feminis sering ia tolak karena tidak mau disebut sebagai orang yang obsesif terhadap wanita dan semua urusannya. Humanis, dia lebih suka kata ini.
Di masa antar perang dunia, Woolf jadi tokoh penting komunitas sastra London dan menjadi anggota grup Bloomsbury. Bloomsbury dikenal sebagai daerah bohemian yang kemudian jadi salah satu tempat berpengaruh dalam sejarah budaya Inggris. Virginia dan teman-temannya melanjutkan tradisi yang dimulai sejak masih tinggal di Gordon Square, meletupkan ide dan sikap pemikiran baru yang berkembang di bawah pengaruh filsuf G.E. Moore (1873-1958). Pemikiran Kelompok Bloomsbury kemudian dikenal berkat kepedulian besar terhadap dunia seni, pandangan kritis terhadap aneka teori ekonomi, lidah tajam yang siap berdebat serta kejujuran yang luar biasa untuk topik-topik seksual.
Karyanya yang paling dikenal antara lain novel Mrs. Dalloway, To the Lighthouse, Orlando, dan esainya A Room of One's Own.

Virginia besar dalam kalangan menengah atas aristokrasi Inggris. Virginia dididik oleh guru pribadi dan oleh literatur klasik dalam perpustakaan milik sang ayah. Tahun 1895 Sang ibu meninggal dan saat inilah Virginia mengalami awal dari episode gangguan mental akibat perlakuan seksual (sexual abuse) oleh saudara laki-laki tirinya, Thobey. Sang ayah kemudian menikah lagi. Tahun 1904 Sang ayah juga meninggal dunia. Virginia mengalami gangguan mental seriusnya yang kedua. Mulai mendengar suara-suara gaib dan mencoba bunuh diri dengan meloncat keluar dari jendela. Tahun ini Virginia menerbitkan karyanya untuk pertama kali, yakni resensi tanpa nama yang dimuat di The Guardian. Virginia mulai rutin menulis resensi dan mengajar sekali seminggu di Morley College, London, lembaga pendidikan malam hari untuk para pekerja. Ketika Thoby Stephen meninggal dunia. Virginia kembali mengalami gangguan mental serius. Tahun 1907 Virginia mulai menggarap novel pertamanya yang terbit dengan judul The Voyage Out. Tahun 1913 Percobaan bunuh diri pertama Virginia. Pasangan Woolf kemudian pindah ke pinggiran London di Hogarth House di Richmond. Virginia kembali mengalami depresi dan delusi, mulai menolak makanan dan mencoba bunuh diri. Tanggal 28 Maret 1941 Setelah menyelesaikan Between the Acts, Virginia menjejali saku bajunya dan menenggelamkan diri sendiri di River Ouse, dekat Monk's House.


Ernest Miller Hemingway
Lahir 21 Juli, adalah seorang novelis, pengarang cerita pendek, dan jurnalis Amerika. Gaya penulisannya sangat khas, singkat, dan seadanya. Tokoh-tokoh protagonis Hemingway biasanya orangnya kuat, tabah, berketetapan hati. Terkadang orang–orang-bilang tokoh ini adalah dirinya sendiri. Hemingway, yang dijuluki "Papa," adalah bagian dari komunitas ekspatriat pada 1920-an di Paris, seperti yang digambarkan dalam novelnya A Moveable Feast. Ia yang dikenal sebagai bagian dari "Generasi yang Hilang," sebuah nama yang diciptakan dan dipopulerkan oleh Gertrude Stein, mengalami kehidupan sosial yang penuh dengan badai, menikah empat kali, dan konon menjalin banyak hubungan romantis semasa hidupnya. Novel nya yang berjudul The Old Man and the Sea, membuat Hemingway mendapatkan Pulitzer., dan Penghargaan Nobel dalam Sastra pada 1954.

Hemingway berusaha melakukan bunuh diri pada musim semi 1961, dan memperoleh perawatan ECT. Namun sekitar tiga minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-62, ia bunuh diri pada pagi hari 2 Juli 1961, dengan sebuah senapan yang ditembakkannya ke kepala. Senapan itu dibelinya di Abercrombie and Fitch. Ia dinilai secara mental tidak bertanggungjawab atas tindakan bunuh dirinya, sehinga ia dikuburkan dengan tata-cara Katolik Roma. Hemingway sendiri mempersalahkan perawatan ECT karena menghancurkan daya ingatnya. Opini medis dan para pakar kini memperhatikan pandangan ini.
Beberapa anggota keluarga dekat Hemingway juga melakukan bunuh diri, termasuk ayahnya, Clarence Hemingway, dua orang saudaranya Ursula dan Leicester, dan belakangan cucunya Margaux Hemingway. Sebagian orang percaya bahwa beberapa anggota dari garis keturunan ayah Hemingway mempunyai kondisi gentik atau penyakit keturunan yang dikenal sebagai hemokromatosis; dalam kasus ini, konsentrasi zat besi yang berlebihan di dalam darah menyebabkan kerusakan pada pancreas dan juga menyebabkan depresi atau ketidakstabilan dalam cerebrum. Ayah Hemingway yang seorang dokter diketahui mengidap diabetes perunggu yang disebabkan oleh kondisi ini pada tahun-tahun sebelum bunuh dirinya pada usia 59 tahun. Sebagian orang berpendapat Hemingway menderita bipolar disorder. Sepanjang hidupnya Hemingway adalah seorang peminum berat dan ia menderita kecanduan alkohol (alkoholisme) pada usia senjanya. Namun ada pula kemungkinan spekulasi medis yang berlebihan di sini mengenai penyakitnya menjelang kematiannya serta kematiannya sendiri.
Ernest Hemingway dikebumikan di pemakaman kota di Ketchum, di ujung utara kota. Sebuah tugu peringatan, yang dibangun pada 1966, terletak tepat di ujung Trail Creek Road, satu mil di sebelah timur laut dari Penginapan Sun Valley.


Lucy Maud Montgomery
Dipanggil Maud oleh keluarga dan teman-temannya, dikenal publik sebagai LM Montgomery, seorang penulis Kanada yang terkenal karena serangkaian novelnya yang dimulai dengan Anne of Green Gables, diterbitkan pertama kali pada tahun 1908. Setelah diterbitkan, Anne of Green Gables ini langsung sukses. Karakter sentral, Anne, seorang gadis yatim piatu, membuat hidup Montgomery terkenal di dunia internasional. Novel pertamanya kemudian diikuti serangkaian sekuel dengan Anne sebagai tokoh utama.

Lucy Maud Montgomery dilahirkan di Clifton, Prince Edward Island pada tanggal 30 November 1874. Ibunya, Clara Woolner Macneill Montgomery, meninggal karena penyakit TBC pada saat Maud berumur kurang dari 2 tahun. Terserang kesedihan atas kematian istrinya, Hugh Montgomery memberikan hak asuh kepada kakeknya. Pada usia tujuh tahun, dia pergi ke Cavendish untuk tinggal dengan kakeknya yang membesarkannya dengan cara ketat dan tidak kenal ampun. Kehidupan awalnya di Cavendish sangat kesepian. Meskipun banyak memiliki teman dekat, tetapi masa kecilnya dihabiskan sendirian. Di saat itulah dia menciptakan dunia dan teman khayal, yang mengembangkan pikiran kreatifnya.

Dilaporkan bahwa Montgomery meninggal karena gagal jantung di Toronto. Namun, diungkapkan oleh cucunya, Montgomery menderita depresi dan mengakhiri hidupnya sendiri dengan bunuh diri. Tapi ada pendapat lain mengatakan bahwa catatan bunuh diri yang ditemukan sebenarnya tulisan yang akan ditambahkan ke jurnal dan tidak seharusnya menjadi catatan bunuh diri. Secara keseluruhan, selama hidupnya Montgomery telah menerbitkan 20 novel, lebih dari 500 cerita pendek, otobiografi, dan sebuah buku puisi. Prestasi yang sangat mengagumkan!


Yasunari Kawabata
Lahir di Osaka, 14 Juni 1899 - meninggal di Kamakura, 16 April 1972 pada umur 72 tahun) adalah seorang novelis Jepang yang prosa liriknya membuat ia memenangkan Penghargaan Nobel dalam Sastra pada 1968. Ia menjadi orang Jepang pertama yang memperoleh penghargaan tersebut. Karya-karyanya hingga kini masih dibaca bahkan di dunia internasional. Sejak usia dua tahun telah menjadi yatim. Selain menulis, ia juga bekerja sebagai wartawan, terutama untuk Mainichi Shimbun di Osaka dan Tokyo. Meskipunn ia menolak ikut serta dalam semangat militer yang menyertai Perang Dunia II, ia juga tidak terkesan oleh pembaruan-pembaruan politik di Jepang sesudahnya. Perang itu jelas merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh pada dirinya (ditambah dengan kematian seluruh anggota keluarganya ketika ia masih muda). Ia mengatakan tak lama kemudian bahwa sejak itu ia hanya sanggup menulis elegi.

Kawabata bunuh diri pada 16 April 1972, di Kamakura, meracuni dirinya dengan gas. Banyak teori telah dikemukakan tentang penyebabnya, antara lain kesehatannya yang buruk, kemungkin hubungan cinta gelap, atau keterkejutan yang disebabkan oleh kematian karena bunuh diri oleh sahabatnya yang penulis juga, Yukio Mishima pada 1970. Namun, berbeda dengan Mishima, Kawabata tidak meninggalkan catatan apapun, dan karena ia tidak pernah membahasnya secara sungguh-sungguh dalam tulisan-tulisannya, motifnya tetap tidak jelas.

Oke…udah baca kan. Nah, buat para penulis, pertebalah iman kalian sebelum menulis. Jadi gak ada yang namanya depresi atawa harakiri!